MASIHKAH KAU MILIK KAMI
Ah jalanan
jalanan kini sudah penuh dengan jargon- jargon kaum aristokrat dan kapitalis
tak ada lagi representasi suara hati rakyat kami
hanya menjadi manifesto promosi komuditi dan agitasi busuk pemerintahan boneka imperialis
Ah jalanan
apakah sudah habis teriakan- teriakan anti imperialisme dan feodalisme disana
yang ada hanya teriakan busuk kaum hedonis
atau teriakan anjing- anjing pemerintah kota yang membubarkan saudara kami yang mencoba menggantungkan hidupnya padamu
hey jalanan
lalu mengapa kau diam saja
Ah anjing kau jalanan
kau hanya sudi bersenggama dengan kendaraan mewah saja sekarang
apakah kini najis bagimu ditapaki kami orang- orang sengsara
oh aku tahu kini
jangan- jangan sekarang kau melacur pada mereka
Satu hal yang perlu kau ingat jalanan
kau berdiri diatas keringat dan darah kami
dulu antara Anyer dan Panaruban
penderiataan kakek nenek kamilah yang membesarkan kalian
dan jangan juga kau lupa
kau ada karena hasil sawah dan ladang kami
jikalau pun kau dibangun atas investasi modal asing
kamilah juga yang harus membayarnya
Terakhir jalanan
buang seringai sinismu atas kami sekarang juga
atau akan kembali kukobarkan amarah rakyat
maka akan terbakarlah kau jalanan
Ari Syahril Ramadhan
Bandung, 26 Januari 2006
No comments:
Post a Comment