Tuesday, May 09, 2006

Merahkan Darahku Kawan !

Bung, hari ni darahku sudah tak lagi merah
warnanya pudar terkikis senja di cakrawala
senja yang tampak indah
namum menghanyutkan jiwa proletariatku ke
kelamnya malam

merahkan darahku dengan lagu-lagu perjuangan
rakyat

Bung, hari ni darahku sudah tak lagi merah
trombositnya habis termakan ombak di lautan
lautan yang menenggelamkan habis keyakinan
dan kesadaran
merahnya hari depan perjuangan kita

merahkan darahku dengan kibaran panji panji
perjuangan kita
merahkan darahku dengan salad buku- buku kiri
merahkan darahku dengan sebatang rokok cap
palu arit
merahkan darahku dengan secangkir kopi hangat
propaganda
merahkan darahku dengan merahnya darahmu . . .

Ari_Makar

1 comment:

Bintang said...

kemarikan lusuh belel sendal jepit dikakimu itu, adakalanya merebah sebentar untuk siasat senja memerah.

melangkah,
berbuat sesuatu,
melangkah, atau
termangu bicara sebentar dengan Sunyi, menari nari diseperbatangan rokok. asap mengepul pun jiwa jiwa hymne merumput. reguklah dengan dahaga arak sunyi itu. barangkali perlu. indah sekali kawan !