Thursday, June 15, 2006

Kalau kau iba melihatku kawan
arahkan revorver 36 mm itu tepat di kepalaku
genggam dengan erat, lalu bisikan di telingaku 2 kalimat syahadat
dan dengan menyebut nama tuhan, tekanlah picu senjata itu tampa ragu
dorrr . . .
maka kau tlah bukakan pintu gerbang kebebasan bagiku

Tak perlu kau bertanya mengapa
benih padi yang tlah kutanam, dan umbi yang tlah siap dipanen diladang
tlah habis terbakar putaran roda zaman
bahkan dialektika Mark yang mantap kutancapkan di pintu gerbang ladang
tak mampu menghadang segerombolan pasukan berkuda imperialis itu
harapan pecah,
mau kuberi makan apa istri, anak dan cucu- cucuku kelak !?
Karena sepotong roti gandum Trotski kurasa tak mampu mengganjal perut- perut mereka yang digerogoti kucing

Tapi tunggu sebentar,
kali ini hatiku sedikit lega
siapa yang akan kuberi makan kelak !?
gadis kembang desa yang akan kukawini dan anak buatanku ?
gadis desa mana yang akan kukawini?
karena kalau tak salah, pasukan imperialis itu juga menyerang kampung kami
gadis muda, istri- istri orang, janda tua, bahkan anak gadis kecil tak luput mereka renggut kesucianya satu persatu . . .
tak ada yang tersisa, mereka semua disetubuhi dengan kasar
bahkan lebih kejam dari tentara jepang yang mengeksploitasi para geisha di zaman dulu
Tak ada yang bisa menolak, smua hanya berteriak dalam hati
akupun yang sempat menyaksikan perempuan- perempuan desaku yang diseret paksa tanpa sehelai kain menutupi indah lekuk tubuhnya tak bisa konak
karna bukan sensualitas yang kulihat hari itu kawan
yang terdengar hanya aroma luka dan derita

Cepatlah kawan
kurasa tak perlu kuceritakan lagi smua
kurasa sawah dan ladang yang hangus terbakar, rumah dan pagar yang rata dengan tanah, mayat- mayat yang bergeletakan di tanah dan mengeluarkan aroma pilu itu kan berteriak padamu
memberikan kisah bangsa yang terjajah
memberikan kisah bangsa yang habis dikuras harta kekayaanya
memberikan kisah bangsa yang diperkosa perempuan- perempuanya
bangsa yang dikebiri kaum prianya

Ambilah buku dan penamu, lalu dengan sucinya hatimu
goretkanlah syair pilu tragedi ini
ambilah kameramu
lalu degan imanmu rekamlah tanah yang bersimbah darah ini
sebarkanlah pada dunia







2 comments:

fajar_merah said...

debu,peluru,sepatu,cerutu,batu....................................................................................................................................................................................................
"SALAM TIGA JARI UNTUKMU KAWAN!!!"

Bintang said...

no more lies....